Peran, fungsi dan manfaat media pembelajaran
matematika
Peran
peran pembelajaran matematika adalah agar mampu mengikuti pelajaran matematika lebih
lanjut, membantu memahami bidang studi lain seperti fisika, kimia, arsitektur,
farmasi, geografi, ekonomi, dan sebagainya, dan agar para siswa dapat berpikir
logis, kritis, dan praktis, beserta bersikap positif dan berjiwa kreatif.
Dapat kita simpulkan bahwa matematika sekolah memiliki
peranan yang sangat penting baik bagi siswa maupun mahasiswa agar mereka
memiliki bekal pengetahuan dan untuk pembentukan sikap serta pola pikirnya,
warga negara pada umumnya supaya dapat hidup layak, untuk kemajuan negaranya,
dan untuk matematika itu sendiri dalam rangka melestarikan, mengembangkannya
juga untuk membuat matematika itu lebih asik dan menyenangkan.
Fungsi
penjelasan mengenai fungsi pembelajaran matematika :
1. Matematika
sebagai suatu alat
Maksudnya adalah guru hendaklah sangat diharapkan agar para siswa diberikan
penjelasan untuk melihat berbagai contoh dalam penggunaan matematika sebagai
alat untuk memecahkan masalah dalam mata pelajaran lain, dalam kehidupan kerja
atau dalam kehidupan sehari-hari. Namun tentunya harus disesuaikan dengan
tingkat perkembangan siswa, sehingga diharapkan dapat membantu proses
pembelajaran matematika di sekolah.
2. Matematika
sebagai Pola Pikir
Maksudnya siswa diberi pengalaman menggunakan matematika sebagai alat untuk
memahami atau menyampaikan suatu informasi misalnya melalui
persamaan-persamaan, atau tabel-tabel dalam model-model matematika yang
merupakan penyederhanaan dari soal-soal cerita atau soal-soal uraian matematika
lainnya. Bila seorang siswa dapat melakukan perhitungan, tetapi tidak tahu
alasannya, maka tentunya ada yang salah dalam pembelajarannya atau ada sesuatu
yang belum dipahami. Dalam pembelajaran matematika, para siswa dibiasakan untuk
memperoleh pemahaman melalui pengalaman tentang sifat-sifat yang dimiliki dan
yang tidak dimiliki dari sekumpulan objek (abstraksi). Dengan pengamatan
terhadap contoh-contoh diharapkan siswa mampu menangkap pengertian suatu
konsep. Selanjutnya dengan abstraksi ini, siswa dilatih untuk membuat
perkiraan, terkaan, atau kecenderungan berdasarkan kepada pengalaman atau
pengetahuan yang dikembangkan melalui contoh-contoh khusus (generalisasi). Di dalam
proses penalarannya dikembangkan pola pikir induktif maupun deduktif. Namun
tentu kesemuanya itu harus disesuaikan dengan perkembangan kemampuan siswa,
sehingga pada akhirnya akan sangat membantu kelancaran proses pembelajaran
matematika di sekolah.
3. Matematika sebagai Ilmu
atau Pengetahuan
Sebagai ilmu pengetahuan, oleh karena itu, pembelajaran matematika di
sekolah harus diwarnai oleh fungsi yang ketiga ini. Sebagai guru harus mampu
menunjukkan bahwa matematika selalu mencari kebenaran, dan bersedia meralat
kebenaran yang telah diterima, bila ditemukan kesempatan untuk mencoba
mengembangkan penemuan-penemuan sepanjang mengikuti pola pikir yang sah.
Dengan mengetahui fungsi-fungsi matematika tersebut diharapkan kita sebagai
guru atau pengelola pendidikan matematika dapat memahami adanya hubungan antara
matematika dengan berbagai ilmu lain atau kehidupan. Belajar matematika juga
merupakan pembentukan pola pikir dalam pemahaman suatu pengertian maupun dalam
penalaran suatu hubungan di antara pengertian-pengertian itu.
Manfaat
Dari beberapa pendapat para ahli Kemp & Dayton(1985:28), Sudjana &
Rivai (1992:2), Hamalik (1994:15), ( internet ) dapatlah disimpulkan beberapa
manfaat praktis dari penggunaan mdia pembelajaran didalam proses belajar mengajar
sebagai berikut:
1. Media pembelajaran dapat
memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan
meningkatkan pross dan hasil belajar.
2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan
perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang
lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk
belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan
indera, ruang, dan waktu.
4.
Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang
peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya
interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui
karyawisata, kunjungan- kunjungan ke museum atau kebun binatang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar